TIPS INSTAN MENGELOLA PIKIRAN &
PERASAAN #1 (Putera Lengkong)
Share
Hari ini adalah ulang tahun saya.
Dua tahun yang lalu pada tanggal yg
sama, saya bertanya pada diri
sendiri "Pilih mana: pekerjaan
sebagai seorang professional
(karyawan) yg dibayar tinggi setiap
bulannya ATAU menjadi seorang
entrepreneur (wirausaha) yg harus
menentukan sendiri berapa pendapatan
setiap bulannya dan bisa saja tidak
menentu?"
Pagi ini ketika saya teringat
keputusan yg saya ambil dan tekadkan
2 tahun yg lalu, saya bersyukur!
Sungguh luar biasa pencapaian yg
saya raih hingga hari ini. Ketika
itu, orang-orang mengatakan saya
sinting, ga waras: “Sudah mau
married koq memutuskan berhenti dari
pekerjaan, istri mau dikasih makan
apa, bagaimana kamu menjamin
kehidupan keluarga nantinya?” Orang
tua meragukan keputusan saya
tersebut. Bahkan calon istri menjadi
kuatir dengan pilihan saya tersebut.
Flash back sedikit, keputusan saat
itu diambil karena PASSION pada
profesi yg saya putuskan utk geluti.
Mungkin terdengar lucu tetapi
itulah, PASSION dan KOMITMEN yang
kuat pada profesi tersebut membuat
saya memantapkan pilihan menjadi
seorang entrepreneur.
Saya akui tidak mudah ketika
berganti profesi dan memang saat itu
saya mengalami masa-masa terkelam
dalam hidup saya, termasuk biaya
pernikahan harus saya cicil 6x.
Tetapi saya belajar bahwa pencapaian
luar biasa hingga hari ini adalah
karena pengelolaan pikiran dan
perasaan yg EFEKTIF dan itulah yg
ingin saya sharing-kan. Pengelolaan
pikiran dan perasaan yg EFEKTIF
membuat saya tetap termotivasi dan
berada dalam performa puncak.
TIPS 1: SAYA
Ya, SAYA, bukan KITA, bukan KAMU,
bukan ORANG LAIN. Saya yg secara
sadar berpikir, saya yg
berkata-kata/berucap/memilih
kata-kata yg mau saya ucapkan, saya
yg melakukan/bertindak, seharusnya
sayalah juga yg bertanggung jawab
atas hasilnya/pencapaian saya
tersebut.
Tetapi seringkali ketika tidak
mencapai hasil yg diinginkan, ’saya’
mulai menyalahkan atasan yg kurang
perhatian, bawahan yg tidak support,
rekan kerja yg cuek, situasi kondisi
penetrasi pasar yg sulit, daya beli
masyarakat melemah, peraturan
pemerintah yg tidak kondusif,
kompetitor yg menggurita, de-el-el.
Ketika berhadapan dengan klien,
pelanggan, nasabah, seringkali kita
mendengar: ”Dasar nasabah bawel!
Dasar klien yg tidak tahu aturan!
Dasar pelanggan tidak tahu diri,
maunya menang sendiri! Gara-gara
kamu, saya jadi bete! Gara-gara
kamu, mood kerja saya jadi jelek
seharian ini!”
Lah, kalau begitu, mood saya, bete
saya, perasaan saya, diatur oleh
pihak eksternal dong?! ”Kan
gara-gara mereka, saya tidak capai
target! Gara-gara mereka, saya jadi
bete!”
Ketika anda mulai tidak in-control
atas diri anda, berarti anda
perlahan mulai membiarkan pihak lain
yg in-control atas diri anda.
Seperti cerita berikut:
Seorang pasien di RSJ yg menganggap
dirinya adalah sebutir jagung dan
takut utk keluar RSJ karena akan
bertemu dengan ayam-ayam yg pasti
akan mematuk dan memangsa dirinya.
Tahun demi tahun dilakukan terapi
untuk mengembalikan kepercayaan
dirinya dan menyadarkan bahwa
dirinya adalah seorang manusia.
Tahun pertama, dia masih menganggap
dirinya sebagai sebutir jagung dan
takut utk keluar RSJ. Tahun kedua,
mulai ada kemajuan, walau dia masih
menganggap dirinya sebutir jagung,
tapi sudah berani utk berjalan-jalan
di areal sekitar RSJ. Tahun ketiga,
berani keluar areal RSJ dengan
ditemani seorang perawat walau masih
sangsi apakah dirinya benar-benar
seorang manusia. Tahun keempat, dia
mulai percaya bahwa dirinya adalah
seorang manusia.
Di akhir tahun keempat, dokter yang
puas akan kemajuan pasien tersebut,
merekomendasikan utk melepaskan
pasien tsb dan membiarkannya kembali
bersosialisasi dengan masyarakat.
Sebelum menandatangani surat
rekomendasi pelepasan, sekali lagi
dokter bertanya kepada pasien tsb:
“Saudara masih merasa sebagai
sebutir jagung atau seorang
manusia?” Jawab pasien tsb dengan
tegas: “Saya adalah seorang
manusia!” kemudian sambungnya dengan
lirih: “Apakah ayam-ayam tsb juga
tahu bahwa saya adalah seorang
manusia?”
Yang menentukan pasien tsb adalah
seorang manusia adalah dirinya
sendiri dan bukannya ayam-ayam tsb,
ya?!
Ketika saya mengambil tanggung jawab
bahwa saya yg memilih akan merespon
seperti apa terhadap suatu kejadian,
saya sadar bahwa saya in-control.
Saya yg memilih apakah saya akan
marah ATAU sedih ATAU kecewa ATAU
mengumpat ATAU menyalahkan orang
lain ATAU mencari 1001 alasan ATAU
senang ATAU tertawa dan atau-atau
lainnya.
Ketika orang menyalip dan
menyerobot, saya bisa memilih utk
mengumpat, balas mengejar, ATAU
berkata: “Barangkali dia lagi
kebelet.” “Pendidikannya memang
rendah makanya begitulah cara dia
menyetir.” “Mungkin ada sanak
saudaranya yg lagi emergency.”
De-el-el.
Ketika pelanggan, klien, nasabah
komplain dan marah-marah, saya bisa
memilih utk membalasnya dengan emosi
ATAU mencoba cara/pendekatan yg
berbeda ATAU mencari tahu
jangan-jangan ada postur, gesture,
bahasa tubuh, ucapan yang menantang
dan membuat dia marah.
Ketika bangun pagi, saya bisa
memilih utk melanjutkan tidur lagi
karena ada gambar-gambar,
suara-suara, feeling-feeling yg
membuat malas dan tidak termotivasi
berangkat kerja ATAU mengubah dan
memilih ‘channel’, image, suara yg
membuat saya bersemangat dan
termotivasi utk berangkat kerja.
Saya menyadari bahwa MOTIVASI
datangnya dari apa yg saya ISIkan di
kepala saya setiap harinya, apa yg
saya PUTAR, REWIND, FORWARD, REPLAY,
TUMPUK di 'teater' kepala saya, apa
yg saya DENGAR, AMPLIFY/PERKUAT di
'teater' kepala saya. Apa yg saya
ISIkan akan mempengaruhi OUTPUTnya.
Jadi kalau mau OUTPUTnya POSITIF dan
BERMANFAAT, yg saya ISIkan tentunya
adalah HAL-HAL yg BERMANFAAT.
Saya yg bertanggung jawab untuk
mengisikan hal-hal bermanfaat tsb ke
‘teater’ kepala saya dan itu saya
lakukan secara SENGAJA. Ya, secara
SENGAJA, karena mood, great feeling,
motivasi tidak datang begitu saja.
Saya yg harus men-STIMULASI-nya
dengan SENGAJA!
Lagu MY HEART WILL GO ON (Celine
Dion) dan I FEEL GOOD (James Brown)
pasti memberikan efek yg berbeda
kepada perasaan Anda, kepada
gambar/image yg timbul di benak
Anda, ya?!
Sinetron percintaan, cerita ibu tiri
yg kejam, film horor, serial
kriminal pasti akan memberikan efek
yg berbeda dibanding Anda menonton
acara motivatalk atau komedi humor.
Kalau begitu Anda tahu sekarang,
bahwa Andalah yg bertanggung jawab
utk mengisikan hal-hal yg bermanfaat
utk mendapatkan output yg bermanfaat
pula! Bukan SAYA, KITA, ataupun
ORANG LAIN!
Dalam konteks cerita saya, ketika
saya down, yg saya katakan adalah:
“Bukankah ini adalah sesuatu yg kamu
sukai, PASSION kamu. Kalau kamu
menyukainya, kenapa kamu down?”
Image yg saya munculkan adalah wajah
audience yg tersenyum puas dan
mengangguk-angguk serta acungan dua
jempol. Audio yg saya munculkan
adalah tepuk tangan meriah audience
dan kata-kata: “Luar biasa sekali
Pak! Menginspirasi sekali! WOW!”
Bandingkan dengan image yang saya
munculkan adalah bahwa peserta
pelatihan akan ‘sulit’, tidak mau
mendengarkan, tidak kooperatif,
merasa ‘sok pintar’, suara-suara
yang terdengar adalah nada
ketidakpuasan, sibuk mengobrol
sendiri, dering HP, de-el-el.
Kalau image tsb yg Anda munculkan,
bagaimana pikiran dan perasaan Anda?
Apa yg muncul di benak Anda? Apa yg
Anda dengar? Apa yg Anda rasakan?
BEDA, ya?!
TIPS INSTAN MENGELOLA PIKIRAN &
PERASAAN #2 (Putera Lengkong)
Share
TIPS 2: FLEKSIBEL
Ketika saya mengajukan pertanyaan di
seminar/workshop, apakah FLEKSIBEL
itu, kebanyakan peserta menjawab:
”Tidak kaku”, ”Lentur”,
”Menyesuaikan dengan sikon”, ”Mudah
beradaptasi”. Kemudian saya
lanjutkan ”Kalau tidak mencapai
target berarti fleksibel juga dong?
Kan itu berarti tidak kaku dengan
tujuan yg mau dicapai. Itu berarti
menyesuaikan dengan sikon: krisis,
daya beli rendah, kompetitor yg
ganas, de-el-el”.
FLEKSIBEL bukan berarti menyesuaikan
target/goal dengan kemampuan. Ini yg
umumnya terjadi. Penentuan
target/goal menyesuaikan dengan
kemampuan, keahlian, wawasan,
pengetahuan, keterampilan yg ada.
Pasti saja target/goal-nya tidak
akan tinggi alias menyesuaikan
dengan perkembangan kemampuan tsb.
Bagaimana kalau kemampuannya tidak
pernah berkembang, apakah
target/goal juga tidak akan
berkembang, padahal yg namanya
manusia keinginannya selalu
bertambah (tidak pernah puas). Nah,
tidak matching, ya?!
FLEKSIBEL di sini maksudnya adalah
menyesuaikan kemampuan dengan
target/goal yg mau dicapai. Kita yg
terus meng-upgrade diri sehingga
pelan-pelan kemampuan, wawasan,
keterampilan, keahlian kita
mendekati bahkan melampaui
target/goal yg telah kita set.
Termasuk kalau mempunyai keyakinan
yg tidak mendukung pencapaian
sasaran maka keyakinan tsb harus
Anda ganti! Contoh: keyakinan bahwa
karena kutukan nenek moyang maka
hidup saya selamanya pasti susah
karena dirunut 7 turunan semuanya
adalah Office Boy. Nah, kalau
keyakinan ini tidak membantu
pencapaian sasaran maka hilangkan
belief tsb dan install dengan belief
yg lebih bermanfaat.
FLEKSIBEL berarti merubah gerak,
bahasa tubuh, postur, cara bicara,
sikap, ketika semua itu tidak cocok
utk menghadapi tipe
klien/pelanggan/nasabah tertentu.
Cari pendekatan lain sehingga bisa
’masuk’ dan membangun RAPPORT
(hubungan keakraban) dengan
klien/pelanggan/nasabah tsb.
FLEKSIBEL dapat Anda gunakan utk
pendekatan terhadap atasan, rekan
kerja (colleague, peer), bawahan,
pasangan, kehidupan sosial, dlsbnya.
FLEKSIBEL berarti menganggap bahwa
kegagalan adalah sebuah hadiah yg
memberitahukan utk merubah FOKUS,
DISTORSI, dan GENERALISASI kita.
FLEKSIBEL tidak sama dengan PLIN
PLAN karena PLIN PLAN berarti
merubah target/goal ketika sebuah
cara/teknik/prinsip tidak berhasil.
Dalam konteks saya, saya belajar utk
FLEKSIBEL dalam menghadapi tipe
audience mengingat mereka adalah
pribadi yang unik dan berbeda.
Preferensi VISUAL berbeda dengan
AUDITORI dan mereka yg KINESTETIK
sehingga memerlukan pendekatan yg
sesuai utk masing-masing tipe tsb.
Termasuk FLEKSIBEL ketika alat bantu
(laptop, LCD projector, speaker,
dlsbnya) tidak berfungsi dengan baik
dan the show still must go on!
Saya mendistorsikan bahwa kegagalan
adalah feedback bagi saya untuk
mengubah/ menyesuaikan/ memperbaiki
CARA untuk men-deliver sebuah materi
dan tidak menganggap bahwa audience
adalah tipe sulit. Bukankah semakin
Anda bisa mengatasi
audience/klien/konsumen/pelanggan/na
sabah yg sulit, itu menunjukkan
kualitas Anda sebagai seorang
professional? Bahwa, ibarat seorang
petinju, Anda berada di kelas
’berat’ dan pastinya
hantaman-hantaman yg Anda peroleh
adalah kualitas kelas ’berat’!
TIPS INSTAN MENGELOLA PIKIRAN &
PERASAAN #3 (Putera Lengkong)
Share
TIPS 3: RAPPORT
Rapport berarti membangun hubungan.
Membangun hubungan (keakraban)
dengan siapa? Dengan orang-orang yg
bisa membantu pencapaian sasaran
Anda. Bukan berarti pilih-pilih
teman tetapi lebih kepada
menghabiskan porsi terbanyak waktu
Anda dengan orang-orang yg bisa
membantu dan mendukung pencapaian
sasaran Anda.
Orang cenderung berkelompok dengan
mereka yg sejenis. Orang yg suka
gosip suka berkelompok dengan sesama
penggosip, yg suka komplain
berkumpul dengan sesama komplainers,
pedagang berkumpul dengan sesama
pedagang, orang sukses berkumpul
dengan sesama orang sukses,
pemberani dengan sesama pemberani,
dlsbnya.
Sehingga salah satu cara tercepat
utk memotivasi diri Anda,
berkumpullah atau bergabunglah
dengan mereka yg sukses, berpikiran
positif, memiliki visi, menyukai
tantangan, percaya diri, atau yg
sudah ’proven’ (terbukti) berhasil
yg dapat mengajarkan kepada Anda
CARA-nya.
Kabar baiknya adalah bahwa hampir
semua masalah di dunia ini sudah
pernah dialami oleh orang lain dan
sudah ada solusinya sehingga yang
perlu Anda lakukan adalah mencari
mereka yg sudah terbukti ’proven’
utk mengajarkan Anda CARA yang lebih
CEPAT dan EFEKTIF dalam mencapai
target/goal Anda.
Manusiawi sekali bahwa orang tidak
suka (iri) dengan mereka yg lebih
sukses, berhasil, maju dibanding
dirinya. Seringkali mereka mencibir
dan mengatakan bahwa orang lain bisa
seperti itu karena KKN, nasib (sudah
dari sononya), kutukan nenek moyang,
fengshui, orang tuanya, warisannya,
dlsbnya. Mengapa begitu? Karena
mereka harus ’OOO’ besar alias
menganga lebar dan bahkan merasa
tidak nyaman ketika orang lain
memberitahukan dan mengajarkan CARA
yg lebih CEPAT dan EFEKTIF. Mereka
merasa seperti orang bodoh, bahkan
minder dan tidak percaya diri.
Mereka merasa sudah nyaman berada di
posisi/jabatan/karir yg sekarang.
Tetapi bukankah itu adalah harga yg
harus dibayar kalau ingin MAJU:
merasa TIDAK NYAMAN utk sementara?!
Bangunlah dan jalinlah hubungan yg
EKOLOGIS dengan siapa saja dan
terutama dengan mereka yg bisa
membantu Anda lebih cepat dalam
pencapaian target/goal Anda! Mereka
sudah lebih dulu menjalaninya dan
menemukan SOLUSInya dibanding Anda.
Mereka ada di sana utk membantu Anda
menjadi SUKSES juga!
Dalam konteks saya, sebagai seorang
professional speaker dan trainer,
saya langsung mencari dan belajar
dari speaker dan trainer yg paling
TOP di bidangnya. Tidak mudah karena
Anda harus menemukan chemistry.
Bahkan Anda harus mempunyai modal
karena mereka tidak akan membagikan
ilmu mereka dengan percuma. Tetapi
bukankan itu adalah harga yg harus
dibayar kalau Anda mau lebih CEPAT
dan EFEKTIF dalam pencapaian sasaran
Anda?!
Saya menggeneralisasi bahwa kami
sama-sama manusia, sama-sama makan
nasi, kalau dia BISA, saya juga
seharusnya BISA sehingga yg saya
lakukan adalah berlatih dan berusaha
LEBIH SERING, LEBIH BANYAK, LEBIH
KUAT, LEBIH CEPAT!
TIPS INSTAN MENGELOLA PIKIRAN &
PERASAAN #4 (Putera Lengkong)
Share
TIPS 4: FOKUS
Ketika Anda belum berhasil mencapai
apa yg Anda inginkan maka mungkin
Anda perlu merubah FOKUS Anda.
Ketika Anda FOKUS pada suatu hal
maka Anda cenderung mengabaikan hal
yg lain. Ketika Anda FOKUS pada
PERASAAN, biasanya Anda mengabaikan
LOGIKA, ya?! Demikian pula
sebaliknya ketika FOKUS pada LOGIKA,
biasanya Anda cenderung mengabaikan
PERASAAN. FOKUS yg berbeda akan
memberikan hasil yg berbeda pula.
Sebuah kisah TOM & JERRY:
Pada suatu hari TOM dan teman
kucingnya pergi berjalan-jalan dan
kebetulan melewati rumah yang di
halamannya terdapat kandang si
anjing SPIKE. TOM melihat di halaman
rumah tsb terpancang papan dengan
tulisan “BEWARE DOG”. Apa yg
terjadi? Pasti saja TOM tidak berani
mendekat apalagi masuk ke halaman
rumah tsb.
Sementara teman kucing si TOM
melihat hal yg berbeda. Dia melihat
keset kaki dengan tulisan WELCOME.
Tebak, apa yg terjadi? Dia berani
mendekat dan bahkan mau masuk ke
halaman rumah tsb.
Apa yg membedakan antara apa yg
dilihat TOM dan teman kucingnya?
YES, FOKUS-nya!
FOKUS pada kebaikan atasan, rekan
kerja, bawahan, perusahaan,
organisasi, pasangan akan memberikan
dampak yg berbeda pada pikiran dan
perasaan Anda dibanding kalau Anda
FOKUS pada kelemahan, kekurangan,
kejelekan, dlsbnya.
FOKUS yg kuat pada outcome akan
memberikan dampak yg berbeda pada
pikiran dan perasaan Anda dibanding
kalau FOKUS Anda bercabang atau
FOKUS pada hal lain yg tidak
mendukung pencapaian outcome Anda.
Ketika Anda FOKUS dan mengatakan
pekerjaan adalah sebuah masalah maka
itu akan menjadi masalah yg
menyebabkan Anda tenggelam di
dalamnya. Ketika Anda FOKUS pada
pekerjaan sebagai tantangan maka
jadilah itu sebuah tantangan yg
mengairahkan utk Anda atasi.
Apa yg Anda FOKUSkan akan menentukan
apa yg akan Anda lihat, dengar, dan
alami. Kalau ternyata FOKUS Anda
selama ini tidak membawa Anda ke
hasil yg Anda inginkan, Anda bisa
mempertimbangkan utk merubah FOKUS
(sudut pandang) Anda. Mungkin ketika
Anda melihat dari sudut pandang yg
berbeda, Anda akan bisa mencapai apa
yg Anda inginkan dengan LEBIH CEPAT
dan EFEKTIF.
Dalam konteks saya, saya FOKUS pada
usaha dan perbaikan usaha utk
mencapai outcome saya sebagai
seorang professional speaker dan
FOKUS memodel orang-orang TOP dan
TERBAIK di industri pelatihan ini.
Ketika saya FOKUS pada hal-hal tsb,
saya menjadi optimis dan percaya
diri pasti akan berhasil dan sukses
di industri ini karena saya belajar
dan memodel dari yg TERBAIK. Saya
mengabaikan hal-hal lain (gambar,
suara, perasaan) yg menjauhkan saya
dari pencapaian impian saya.
TIPS INSTAN MENGELOLA PIKIRAN &
PERASAAN #5 (Putera Lengkong)
Share
TIPS 5: DISTORSI
Ketika Anda belum berhasil mencapai
apa yg Anda inginkan maka mungkin
Anda perlu merubah DISTORSI Anda.
DISTORSI berarti memaknakan sesuatu
secara bebas sesuai konteks.
Contoh:
1. Seorang anak yg rewel dapat
dimaknakan sebagai anak yg cerewet,
nakal, keras kepala atau dapat
dimaknakan bahwa anak tsb sedang
bertumbuh kecerdasan/
kreatifitasnya.
2. Seorang karyawan yg ditugaskan ke
pelosok terpencil utk membuka cabang
dapat mengartikan bahwa dia tidak
disukai atasan, menjadi kambing
hitam, selalu kena sial, dlsbnya
atau dia dapat memaknakan bahwa ini
adalah tantangan atau kesempatan utk
berprestasi lebih tinggi sehingga
setelah berhasil di daerah maka dia
kemungkinan besar mendapat promosi
di kantor pusat.
Distorsi yg berbeda akan memberikan
hasil yg berbeda pula. Ketika
seorang anak dimaknakan cerewet,
nakal, bandel maka dia akan tumbuh
sesuai dengan apa yg dicap pada
dirinya. Sebaliknya ketika diartikan
sedang bertumbuh kecerdasannya maka
perlakuan orang tua juga akan
berbeda, ya?! Orang tua akan
merespon dan meluangkan waktu utk
membimbing dengan lebih bijak dan
sabar.
Karyawan yg memaknakan bahwa dirinya
adalah korban dan tidak disukai
atasan pasti tidak akan bekerja
sungguh-sungguh dibanding yg
memaknakan bahwa penugasan ke
pelosok tsb adalah sebuah kesempatan
sehingga dia akan berusaha sepenuh
hati utk berprestasi.
Saya mendistorsikan bahwa komplain,
feedback, pertanyaan, penilaian dari
audience selama ini adalah sebuah
pembelajaran penting yg sangat
membantu dalam pencapaian outcome
saya sebagai seorang professional
speaker. Saya bisa saja memaknakan
komplain, feedback, pertanyaan,
penilaian sebagai hambatan/masalah
yg menghadang dan membuat saya
stres, pesimis, kurang percaya diri
tetapi saya sadar bahwa itu tidak
bermanfaat dan tidak membantu dalam
pencapaian outcome saya.
Kalau sesuatu itu tidak bermanfaat,
distorsikan saja maknanya sehingga
dapat membantu pencapaian
tujuan/goal dengan lebih CEPAT dan
EFEKTIF.
TIPS INSTAN MENGELOLA PIKIRAN &
PERASAAN #6 (Putera Lengkong)
Share
TIPS 6: GENERALISASI
Ketika Anda belum berhasil mencapai
apa yg Anda inginkan maka mungkin
Anda perlu merubah GENERALISASI
Anda. Manusia suka menggeneralisasi
utk menyederhanakan atau membuat
kesimpulan dengan mudah.
Pengalaman seorang teman wanita yg
mengalami masalah dalam hubungannya
dengan pria sebanyak 3x (diputus,
dipermainkan) lalu dengan mudahnya
dia menggeneralisasi bahwa semua
pria, termasuk teman baiknya ini
(yaitu: saya), adalah ’buaya darat’
berdasarkan pengalaman 3x nya
tersebut.
Seorang klien yg ditipu oleh tenaga
penjual beberapa kali (delivery tdk
sesuai kontrak, janji yg meleset,
’cuci tangan’, spesifikasi tdk
sesuai, dlsbnya) kemudian
menggeneralisasi bahwa semua tenaga
penjual adalah tukang tipu.
Oknum PNS yg ’nakal’, melakukan
pungli, KKN, berprinsip ’pelayanan
cepat asal ada tip’, dlsbnya
kemudian digeneralisasi dan
disamaratakan oleh masyarakat
sebagai cap utk semua PNS.
Generalisasi tsb di atas semuanya
kurang bermanfaat kalau tidak
mendukung pencapaian sasaran. Wanita
tsb akan bersikap dingin kepada
semua pria. Klien di atas akan acuh
dan curiga terhadap semua tenaga
penjual. Masyarakat akan bersikap
antipati terhadap semua kebijakan
pemerintah.
Sebaliknya kalau wanita di atas
mengubah generalisasinya bahwa:
”Semua manusia pasti ada jodohnya”,
”Manusia diciptakan berpasangan”,
”Tuhan sudah menciptakan pria yg
sesuai utk saya di luar sana. Yang
perlu saya lakukan adalah lebih
berhati-hati selanjutnya!”
Kira-kira di dalam konteks
mendapatkan pasangan lagi,
generalisasi mana yg lebih
bermanfaat untuk si wanita? TEPAT,
yg kedua, ya!
Untuk konteks saya, saya
menggeneralisasi bahwa: Jika dia
BISA, saya juga pasti BISA. Saya
hanya perlu melakukannya LEBIH
SERING, LEBIH BANYAK, LEBIH KUAT,
LEBIH CEPAT, LEBIH GIAT!
Masih ingat sharing saya di awal
tentang masa-masa terkelam dalam
hidup saya, termasuk biaya
pernikahan harus saya cicil 6x? Saya
menggeneralisasi bahwa hidup itu
seperti roda berputar: Suatu saat
saya pasti akan berada di PUNCAK!
Dan ketika berada di PUNCAK, saya
akan terus meng-upgrade diri
sehingga selalu lebih siap dan lebih
bijak menghadapi apapun.
KESIMPULAN:
1. Apa yg Anda ISIkan atau INPUT
(gambar, video, suara, musik) di
’teater’ kepala Anda akan menentukan
OUTPUTnya seperti apa! Pikiran dan
perasaan Anda dipengaruhi oleh apa
yg Anda INPUT atau ISIkan!
2. Kalau Anda belum mencapai apa yg
Anda inginkan saat ini, saatnya Anda
mengganti FOKUS, DISTORSI, dan
GENERALISASI Anda!
3. Anda mempunyai PILIHAN untuk
mengisikan hal-hal yg bermanfaat dan
mendukung pencapaian outcome atau
sebaliknya. Anda yg bertanggung
jawab!
4. Untuk mencapai outcome tsb harus
FLEKSIBEL CARAnya yaitu menyesuaikan
kemampuan dengan target/goal.
5. Bangunlah jaringan dan relasi yg
EKOLOGI dengan sebanyak mungkin
pihak dan FOKUS dengan/kepada mereka
yg bisa membantu Anda dalam
pencapaian sasaran.
6. TEORI SAJA TIDAK CUKUP PREN,
PRAKTEKKK!!! PRAKTEKKK!!!
PRAKTEKKK!!!
Artikel oleh : Putera Lengkong, MBA,
LMNLP, CHt (Pembicara Seminar,
Trainer, Coach, Therapist)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar