Narbal

Sabtu, 08 Oktober 2011

Cara Menjadi Penulis Terkenal SEBELUM Buku Pertama Anda Terbit!

Cara Menjadi Penulis Terkenal SEBELUM Buku Pertama Anda Terbit!

October 8, 2011
Filed under: Dunia Penulisan
raditya dika

Raditya Dika

Mustahil! Mungkin ada di antara Anda yang berkata demikian setelah membaca judul di atas. Anda mungkin berpikir, “Bukankah seorang penulis baru akan terkenal setelah bukunya terbit dan laris?”

Jawabannya: TIDAK SELALU :)

Saya punya koleksi nama sejumlah penulis yang keburu ngetop sebelum mereka menerbitkan buku pertama. Bahkan mereka juga bukan termasuk orang yang suka mengirim tulisan untuk dimuat di majalah, tabloid atau koran.

Mereka – antara lain – adalah:

1. Raditya Dika.
Saat ini, dia boleh disebut sebagai penulis Indonesia yang paling terkenal. Padahal dia mengawali karir kepenulisannya hanya dari sebuah blog, www.kambingjantan.com. Dari blog ini, nama dia dikenal oleh publik. Dan ketika buku pertamanya – KambingJantan – terbit, Raditya sudah punya banyak penggemar yang menjadi calon pembeli potensial atas buku-bukunya.

2. @poconggg (yang belakangan ketahuan bahwa nama aslinya adalah Arief Muhammad)
Kalau Raditya Dika terkenal lewat blog, si @poconggg ini justru terkenal lewat Twitter. Dia rajin ngetwit yang lucu-lucu dan menarik, dan itu membuat jumlah followernya membengkak di atas 500.000-an orang. Lalu ketika buku pertamanya – @poconggg Juga Pocong – terbit, kabarnya dia mendapat penghasilan lebih dari Rp 1 Miliar. Dan kabarnya juga, bukunya ini akan segera diangkat ke layar lebar. Luar biasa!

akmal sjafril

Akmal Sjafril dan bukunya ketika tampil di sebuah majalah

3. Akmal Sjafril
Dia mengawali karir kepenulisannya dengan rajin ngeblog mengenai apa saja di akmal.multiply.com. Belakangan, dia makin fokus menulis seputar antiIslam Liberal. Selain itu, dia juga rajin menulis tentang tema yang sama di sejumlah milis, juga Twitter. Dari kiprahnya ini, nama Akmal mulai dan makin dikenal sebagai tokoh yang aktif dan agresif dalam menentang gerakan Islam Liberal. Lalu dia pun menerbitkan buku pertama dengan judul “Islam Libral 101″. Dapat ditebak, bukunya ini pun laris manis, karena Akmal sudah terlanjur terkenal sebelum buku pertamanya terbit.

4. Arham Kendari
Namanya mulai dikenal ketika aktif ngeblog di blog Indosiar.com (yang sekarang sudah tiada). Arham rajin menulis artikel-artikel yang lucu, dengan gaya penulisan yang santai dan sangat menghibur. Inilah salah satu faktor kenapa tulisan-tulisannya disukai oleh banyak orang. Dan sama seperti tiga nama yang saya sebut di atas, buku pertama Arham – Jakarta Underkompor – pun langsung laris manis ketika diterbitkan. Belakangan, penerbit Gramedia tertarik dan akhirnya mereka pun menerbitkan buku ini.

5. Muhammad Assad
Nasib penulis yang satu ini pun lebih kurang sama seperti empat nama di atas. Dia juga memulai karir dengan rajin menulis di blog pribadinya, www.muhammadassad.com. Lalu dia menerbitkan buku Notes From Qatar. Terbukti, buku ini pun laris manis di pasaran.

6. Agung “Mbot” Nugroho
Rajin menulis di blog pribadinya – mbot.multiply.com – dan aktivitasnya sebagai salah seorang penggerak komunitas Multiply Indonesia, membuat nama Agung Nugroho terkenal di kalangan para blogger Multiply.com. Dan ketika buku pertamanya – Catatan Si Mbot – terbit, tak heran bila langsung laris manis. Bahkan banyak temannya di Multiply.com yang secara sukarela ikut mempromosikan buku ini. Termasuk di buku saya “Cara Dahysat Menjadi Penulis Hebat”, nama dan buku Mbot ini ikut dipajang :)

bayu gawtama

Berhenti Sejenak, buku pertama Bayu Gawtama

7. Bayu Gawtama
Sebelum era blog, Facebook dan Twitter tiba, Gaw – demikian dia biasa dipanggil – sudah dikenal sebagai salah seorang penulis produktif di website Eramuslim.com. Dia juga rajin menulis di sejumlah milis. Dari kiprahnya ini, nama Bayu Gawtama menjadi terkenal di internet. Maka ketika buku pertamanya – Berhenti Sejenak – terbit, langsung laris manis.

* * *

Selain ketujuh nama di atas, sebenarnya masih ada sejumlah penulis lain yang memiliki nasib lebih kurang sama. Dan bila diperhatikan, jalan sukses mereka sebenarnya sangat mirip: Membangun eksistensi diri lewat internet, lalu nama mereka terkenal, dan itu membuat buku pertama mereka sukses di pasaran.

Memang, nama penulis yang terkenal bukan jaminan sebuah buku akan laku dan sukses diterbitkan oleh penerbit besar. Seperti yang saya tulis di sini, yang membuat sebuah penerbit memutuskan untuk menerima naskah seseorang bukanlah karena nama beken si penulisnya, tapi karena NILAI JUAL naskah tersebut.

Dan seperti yang juga saya tulis di sini, popularitas bukanlah tujuan, bukanlah sesuatu yang harus dikejar-kejar. Sebab seperti kata Helvy Tiana Rosa, popularitas hanyalah efek samping dari kerja keras kita.

Namun tentu saja, popularitas bisa memudahkan seseorang dalam sejumlah hal. Ini tentu tak bisa kita pungkiri, bukan? Seorang penulis yang terkenal tentu lebih mudah dalam menerbitkan dan melariskan buku-bukunya.

Nah, jika Anda ingin menjadi penulis terkenal dengan harapan agar buku pertama Anda sukses di pasaran, tentu ini sah-sah saja. Apalagi bila buku Anda tersebut berisi hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat. Tentu peluang Anda untuk berbagi dan berdakwah lewat tulisan akan semakin terbuka lebar, bukan?

Bila tujuan untuk jadi penulis terkenal adalah seperti itu, menurut saya justru sangat bagus dan patut didukung.

* * *

Dulu, sebelum era internet, memang sangat tidak mudah untuk membuat nama kita terkenal, kecuali bila kita sudah menerbitkan buku dan terbukti laris di pasaran. Atau bila tulisan kita sudah banyak dimuat di media cetak seperti koran, tabloid atau majalah.

Padahal kita tentu tahu bersama, bukan? Untuk menembus penerbit atau media cetak, ternyata bukan urusan gampang. Gimana bisa terkenal, kalau satu pun tulisan kita belum pernah dimuat???

Berita baiknya:
Di era teknologi canggih seperti saat ini, ketujuh nama penulis di atas menjadi BUKTI SANGAT NYATA bahwa siapa saja bisa dengan amat mudah dan bebas sebebas-bebasnya untuk membuat nama mereka sendiri terkenal.

Raditya Dika, @pocongg, Akmal Syafril, Arham Kendari, Muhammad Assad, Agung “Mbot” Nugroho, Bayu Gawtama, dan beberapa nama penulis lainnya, adalah contoh manusia hebat yang kreatif. Mereka memiliki inisiatif dan upaya sendiri untuk membangun eksistensi diri lewat internet. Mereka berhasil membuat nama mereka sendiri terkenal, tanpa harus tergantung dari pihak lain selain diri mereka sendiri.

Ini adalah peluang yang sangat besar. Tapi sudahkah kita sadar untuk memanfaatkannya sebaik mungkin?

Kalau Anda termotivasi oleh cerita saya ini, ayolah segera ACTION. Buatlah blog, akun twitter atau apapun itu di internet yang bisa menjadi media jitu untuk menyalurkan tulisan atau pemikiran-pemikiran Anda. Berkiprahlah secara konsisten di sana. Lalu tunggulah hasilnya, ketika suatu saat nanti nama Anda sudah dikenal oleh banyak orang, bahkan ketika belum ada satu buku pun yang Anda terbitkan!

Semoga bermanfaat dan salam sukses selalu!

Jonru
Follow me: @jonru

Jangan lupa membaca dua artikel terkait:
- Salahkah Bila Saya Ingin Jadi Penulis Terkenal?
- Ini Dia: Penerbit yang Menerima Naskah dari Penulis Pemula!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search This Blog