Narbal

Kamis, 10 November 2011

Yakinkah kita anak kita Sungguh2 Cerdas, Pintar dan Juara


Apa sich arti jenius menurut anda..? Mampukan sekolah2 di Indo melahirkan anak2 jenius dunia..?

oleh Komunitas Ayah Edy pada 10 November 2011 jam 7:44

Dari hasil talkshow tadi malam di Sindo TV, terlihat bahwa banyak anak2 Indonesia yg berpikir bahwa JENIUS itu adalah apa bila berhasil menguasai semua mata pelajaran di sekolah dengan nilai bagus.

Sementara jika PARA JENIUS DUNIA SENDIRI DI TANYA TENTANG APA ARTI JENIUS MENURUT DIRINYA maka beginilah komentar mereka:

  1. Albert Einstein Jenius dalam bidang Fisika Quantum: Jenius adalah apa bila kita selalu menggunakan otak kita untuk berpikir menciptakan sesuatu yg belum pernah di ciptakan oleh orang lain di dunia ini.
  2. Thomas Edison Jenius Mekanika Elektronika dengan 1000 temuan yg di patenkan: Jenius adalah 1% ide dan 99% Kerja keras.
  3. Steven Spielberg Jenius Sinematografi pencipta film2 BOX OFFICE ET, Jurasic Park, Tranformer dll : Jenius adalah apa bila ada melakukan aktivitas yg anda sukai dengan sepenuh jiwa.
  4. Tiger Woods Jenius Golf Hole in one: Jenius adalah ”To love my play” Menikmati permainanku.
  5. Leonardo Da Vinci Jenius di berbagai bidang, seni lukis, ukir, pahat logam, arsitek kota, pembuat senjata, atlet penunggang kuda, Biologi, anatomi, astronomi, Chemist, Pengobatan hingga memasak: Jenius adalah Falling in love with Science.
  6. Vincent Van Goh, Jenius Seni lukis: Jenius adalah beda2 tipis antara pintar dan sinting.
  7. Sir Winston Churchil, Jenius Leadership dan Strategi Perang: Jenius adalah Tidak mengenal kata menyerah.
  8. Prof Howard Gardner, Prof di bidang Pendidikan dan Psikologi dr Harvard, pencetus teori Multiple Intelligences: Jenius adalah potensi bawaan lahir yg dimiliki oleh setiap anak, yg berhasil di gali dan di kembangkan sampai tingkat maksimal oleh orang tua dan lingkungannya.

Banyak lagi komentar dari para jenius dunia lainnya seperti Kahlil Gibran, Stephen Hawking, Mozart tentang jenius.... yg ternyata tidak ada hubungannya sama sekali dengan Makna Jenius yg di pahami oleh anak2 di sekolah.

Yang mengerikan adalah anak2 kita memaknai jenius adalah :

  1. Nilai baik di semua pelajaran; padahal nilai itu sendiri berasal dari soal2 yg sudah ada jawabannya di buku itu artinya sangat bertentangan dengan pendapat Albert Einstein tentang Jenius.
  2. Nilai baik di semua pelajaran: padahal para jenius itu rata2 hanya ahli di satu bidang saja, hanya 1 orang di dunia yg bernama Leonardo Da Vinci yg Jenius hampir di banyak bidang tapi bukan mata pelajaran.
  3. Nilai baik di semua pelajaran: itu artinya tiap anak harus mencintai semua bidang mata pelajaran meskipun faktanya belum pernah ada murid yg menyukai semua pelajaran termasuk para jenius dunia sendiri.
  4. Mana ada orang2 terkenal dan maestro dunia yg hebat di berbagai bidang. Masih ingatkah dengan perbedaan 3 Rudy: Rudy Hadi Suwarno, Rudy Choirodin dan Rudi Hartono...?
  5. Anak2 Indonesia menganggap bahwa jenius adalah milik segelintir orang dan anugrah Tuhan hanya pada anak2 tertentu. Padahal fakta penelitian dari Prof. Howard Garner menunjukkan bahwa setiap anak berpotensi untuk jadi jenius, tapi orang tua dan lingkunganlah yg sering kali telah membunuh potensi jenius mereka.

Jika anak2, para orang tua dan guru2 di Indonesia masih memahami bahwa jenius adalah nilai bagus di semua mata pelajaran maka ini bisa di pastikan bahwa Sekolah2 di Indonesia tidak akan pernah bisa melahirkan anak2 jenius Sekaliber Einstein, Mozart, Thomas Edison dsb...

Yakinkah kita anak kita Sungguh2 Cerdas, Pintar dan Juara



----------------------------------------------------------------------------------------
Mari kita simak baik-baik tulisan berikut ini:

Newton bertanya dalam bathin... mengapa buah apel ini bisa jatuhnya ke bawah dan bukan ke atas...? Jadilah Hukum Gravitasi. Edwin land bertanya dalam bathin, Mengapa hasil foto harus menunggu berhari2 untuk di cetak..? maka terciptalah foto langsung jadi Polaroid. Wright bersaudara bertanya dalam bathin mengapa burung bisa terbang dan manusia tidak? maka terciptalah pesawat udara, Johan Gutenberg bertanya dalam bathin mengapa kita harus menulis ulang naskah2 sebanyak ini..? maka terciptalah Mesin Cetak, Ray Tomlinson bertanya mengapa surat harus dikirim via post dan penerimanya menunggu berhari2..?, maka terciptalah email, Bell bertanya bagaimana ya agar orang dapat bicara meskipun terpisah jarak?, maka terciptalah telepon, Martin Cooper bertanya dalam bathin mengapa telepon harus pakai kabel? bikir repot saja, maka terciptalah Handphone, Mark Zuckerberg bertanya dalam bathin Bagaimana ya supaya kita bisa saling berbagi pencerahan dan kebaikan bagi sesama tanpa harus beranjak dari depan meja kerja kita..? maka terciptalah face book yg sedang kita gunakan ini.

Pertanyaannya adalah MENGAPA PARA PENEMU INI BUKAN BERASAL DARI INDONESIA....?

Salah satu alasannya terbesarnya adalah karena selama ini anak2 Indonesia di latih utnuk pandai menjawab soal2 ujian yg sudah ada jawabannya di buku dan bukan dilatih untuk pandai bertanya dan menjawab pertanyaan2 yg muncul dari dalam bathinnya sendiri untuk memecahkan masalah2 dunia.

Masihkah anak2 yg pandai menjawab ujian di sekolah dengan ”jawaban yg benar menurut gurunya” itu di nobatkan sebagai anak2 pandai, cerdas dan menjadi juara....?
Masihkan anak2 kita akan terus di latih untuk menjawab soal-soal dan bukannya menjawab pertanyaan2 fantasi mereka yg muncul dari dalam diri mereka sendiri..?

Masihkah anak2 kita akan kita kirim ke Les2, Kursus atau BIMBEL terbaik untuk menjadi para ahli penjawab soal-soal ujian dan bukannya para ahli yg menjawab persoalan2 yg dihadapi oleh bangsa ini...?

Mari kita renungkan kembali.. definisi kita tentang ANAK CERDAS DAN JUARA agar pemikiran yg keliru tentang Cerdas dan Juara ini tidak terwariskan terus menerus dari generasi ke generasi berikutnya. Sehingga kita tidak menjadi Bangsa yg terus menerus TERTINGGAL DI LANDASAN.

Tentu saja keputusannya terletak di tangan para orang tua dan para penyelenggara pendidikan di negeri ini !!!

Segera ambil keputusan sebelum TERLAMBAT !!!!!

Jika kita mengambil keputusan tepat dan cepat hari ini juga maka saya yakin KELAK jajaran para ilmuan dunia dan penemu masa depan akan bernama Asep, Bejo, Naingolan, Upik, Baco, Woworuntu dll.

-ayah edy-

KURIKULUM YG HARUS DI ROMBAK ATAU OTAK ANAK KITA YG HARUS DI ROMBAK..?

------------------------------------------------------------

Jika anak tidak cocok/alergi dengan makanan tertentu maka segera saja dokter akan melarang orang tuanya memberikan makanan tersebut pada anaknya dan menggantinya dengan makanan lain yg tidak menimbulkan reaksi negatif pada anak.

Jadi kesimpulannya bukan anaknya yg bermasalah tapi makanannya-lah yg bermasalah. Bagaimana jika kurikulum dan cara pengajaran di sekolah yg tidak cocok dengan anak...? Kurikulumnya yg harus di ganti atau anak kita yg dipaksa untuk terus menelan setiap hari kurikulum tsb.

Peristiwa ini ternyata terjadi pada Program Trial Home Schooling kami, PROGRAM PEMBELAJARAN YG TELAH KAMI SUSUN BERSAMA DENGAN SEKSAMA ternyata setelah di praktekan banyak yg TIDAK COCOK pada anak2 alias anak2nya Alergi menerimanya. Maka keputusan kami bersama adalah segera MENGGANTI sistem kurikulum dan metode pembelajarannya, dan bukan memaksakan anaknya untuk menelan kurikulum dan sistem pembelajaran yg tidak cocok tsb, Padahal kami sudah merasa sangat hati2 sekali dalam merancang dan menyusunnya. Tapi kami selalu berprinsip tidak ada yg salah dengan sifat alamiah anak2 kita tapi justru kemungkinan besar kamilah yg membuat kesalahan dalam proses perancangan dan aplikasinya.

Untuk itulah hari ini kami menjadwalkan untuk workshop mengkaji dan menyusun ulang kurikulumnya bagi para pelajar HS kami.

Keluarga Indonesia yg sy cintai, Ingatlah, bahwa selalu pada dasarnya otak kita adalah alat uji sebuah sistem pembelajaran dan kurikulum, dan bukan sistem KURIKULUM yg menguji otak anak kita apakah pintar atau bodoh. Karena kurikulum hanyalah ciptaan manusia sementara otak anak2 kita adalah Ciptaan Sang Maha Sempurna.

Jika seorang anak tidak cocok terhadap sistem pembelajaran dan Menu Kurikulum maka bukan anaknya yg di paksa terus menelannya setiap hari, tapi segeralah mengkaji ulang untuk mengganti dengan yg Ramah Otak Anak.

Karena kami yakin bahwa TUHAN TIDAK PERNAH SALAH MENCIPTAKAN OTAK ANAK-ANAK KITA, Tapi kemungkinan besar justru manusialah yg salah dalam menyusun program pembelajaran dan kurikulum bagi anak2 kita.

Berita gembiranya adalah bahwa saat ini sudah mulai banyak sekolah yg sadar dan peduli terhadap masalah ketidak cocokan yg dipaksakan ini, Itulah sebabnya salah satu sekolah Alam di Ciganjur dan Bogor lebih memilih membuat sistem pembelajaran dan kurikulum sendiri yg lebih cocok pada anak, dan merelakan diri untuk mengambil sistem PKBM dan ujian PAKET A B (persis seperti kami di HS) ketimbang memaksakan anak menelan kurikulum yg membuatnya Stess, Malas2an, tawuran atau bahkan Mogok sekolah. Wow sebuah tindakan yg sangat nekad dan berani....!!!!! Semua ini bisa terjadi juga karena dukungan dari para ortu yg menyekolahkan anaknya di sana.

Semoga semakin banyak para guru dan pimpinan sekolah yg peduli pada masalah ketidak cocokan SISTEM PEMBELAJARAN DAN KURIKULUM SEKOLAH PADA ANAK DIDIKNYA.

Mari kita bangun Indonesia yg kuat dari Keluarga melalui anak2 kita tercinta. Jika bukan kita yg peduli pada anak2 kita lantas siapa lagi...?


-ayah edy-


Ayah Edy ; peran serta orangtua dalam membangun potensi anak

Sekedar berbagi, Alhamdulillah ahad tadi saya mendapatkan ilmu yang sangat berharga dari seorang ayah yang telah berkecimpung lama dalam keprihatinan melihat perkembangan pendidikan anak di Indonesia. Halal bi Halal komunitas Sekolah Alam Indonesia, Ciganjur menghadirkan Ayah Edy sebagai pembicara tentang parenting tahun ini, dengan tema "peran serta orangtua dalam membangun potensi anak". Meski saya tidak bisa hadir penuh karena harus berbagi waktu dengan acara yang lain, beruntung suami siap menjadi pendengar dan pembagi cerita yang baik, plus dengan analisanya terhadap 2 jagoan kami ;p.

Buku buku parenting Ayah Edy best seller di pasaran, bahkan di Singapura, buku "mendidik anak zaman sekarang ternyata MUDAH LHO.." menjadi bacaan wajib bagi pasangan yang akan menikah ( di Singapura, katanya, untuk menikah, setiap pasangan harus mempunyai sertifikat semacam "surat izin menikah" sebagai pembekalan mereka karena akan menjadi orangtua kelak, sehingga mengurangi pola asuh dan pola didik yang salah terhadap anak ) dan seminar seminar beliau begitu menggugah hati orang tua dan para pendidik.

Betapa anak-anak saat ini "hanya" menjadi alat ukur, yg ditakar dan dibandingkan secare homogen, seolah mereka diciptakan sama dalam semua hal, tes IQ dan hasil ujian menjadi alat andalan untuk menentukan kesuksesan sang anak. Padahal ketika lahir anak-anak kita dibekali oleh Allah SWT ( Allah menciptakan otak pertama kali ketika masih berbentuk janin di dalam kandungan ) beberapa kecedasan yang unik dan insting alami untuk mengembangkan potensi tersebut. Sehingga kita akan melihat aktivitas anak yang berbeda dalam merespon lingkungannya. Dalam suatu penelitian yang dilakukan seorang ahli psikologi ( Gardner ), ternyata ditemukan pada otak terdapat beberapa titik yang setelah diteliti ternyata titik - titik ini berhubungan langsung dengan profesi yang dijalani manusia. Ada Logic Math Smart ( mathematics, computer ), Word Smart ( Alphabet & reading activity ), Body smart ( arts, physical & motoric education ), Nature smart ( nature, science, sand & water play ), Music smart ( music & action ), Self & people smart ( character building, dramatic play, social education ). Titik - titik ini akan
berkembang maupun mengalami degradasi bergantung kepada aktivitas yang dilakukan oleh orang tersebut. Dan ternyata Titik - titik kecerdasan ini berhubungan langsung dengan sensor motorik, sehingga untuk mengetahui potensi anak kita tidak perlu lagi membedah otaknya, cukup memperhatikan aktivitasnya. Tidak selalu anak yang terlihat tidak aktif adalah anak yg tidak cerdas & tidak berbakat, bisa jadi anak kita sedang mengaktifkan potensi kecerdasan observasi & analisa atau sebaliknya, anak yang aktif bukan berarti anak yang nakal dan sulit di atur. Mereka "hanya" sedang menjalankan titik titik kecerdasan anugrah dari Allah Swt. Jadi semua anak terlahir cerdas, dalam bidang yang berbeda. Jika ditemukan akan menjadikan anak tersebut dapat menjadi "orang besar" kelak.

Otak adalah organ yang lebih tumbuh dan berkembang. Titik titik kecerdasan yang Allah berikan tadi merupakan titik potensial bakat/kecerdasan anak pada otak mereka. Kecerdasan yang dibuat dengan kerja keras membentuk titik rekayasa, ciri cirinya : sukses tapi tidak bahagia. Misal ada anak yang cerdas di music tapi di"paksa diarahkan menjadi seorang dokter, akan ada titik titik rekayasa di otaknya selain titik potensial bakat yang sudah tercipta di otaknya ( brain big bang theory ). ciri ciri anak berkembang adalah mereka aktif. Otak aktif menembakkan listrik, jika tidak aktif akan membuatnya berenti menembak. Ternyata, ketika anak aktif ( yang menurut kita "nakal" atau "sulit di atur", misal sedang membongkar mainan, melempar lempar mainan, atau aktivitas aktif lainnya, tembakan listrik di otaknya sedang ramai, namun ketika kita berteriak "askar ! cukup, hentikan buang mainannya !", maka berefek si anak akan diam, tidak aktif lagi dan penembakanpun berenti. Padahal otak anak yang bagus adalah yang ramai dan banyak serabutnya, seperti rumput yang tumbuh subur. Anak yang kurang aktif, serabut otaknya seperti rumput yang meranggas.

Subhanallah, Allah telah mengilhamkan sistem perkembangan kecerdasan alami anak.
Level 1, TO KNOW, "this is or those are...
Level 2, TO DO, "now I feel that...
Level 3, TO UNDERSTAND, "yes, I know that...
Level 4, TO ANALYSE, "why.. ??
Level 5, TO TEST, how if we.. how about...
Level 6, TO CONCLUDE, "I found that.. the fact is... => NEW THEORY

tiap level, jangan dikebiri krn bisa mengganggu ke level berikutnya. Jika tidak bisa sampai ke level tertinggi yang akan menghasilkan NEW THEORY, yah minimal sampai ke level 4, mampu menganalisa apa yang di rasa, dilakukan dan dipahami.

Dan, Allah menganugrahkan EGOSENTRIS pada anak, perasaan yang berbuah tindakan yang kita kenal dengan sikap "membangkang", ciri khas anak anak, yang ternyata berguna untuk menghindari kesalahan sikap orangtua dalam mengarahkan mereka. Misalnya, ketika ribbiy "memporakporandakan" mainannya, padahal ummi abinya pernah melarangnya, tapi masih saja dilakukannya, justru "alhamdulillah" berkat keegoannya dia masih menjalankan membongkar mainannya krn tuntutan titik titik kecerdasanya, akhirnya abinya menyadari ribbiy memporakporandakan mainannya ujung2nya adalah dia memisahkan mainan mainannya di taruh di tempat yg berbeda antara mainan balok2an, mobil2an, dsb antara miliknya dan milik abangnya. Andai Allah tidak mengilhamkan egosentris pada anak, langsung tidak melakukan lagi apa yang di larang, masya allah, anak bisa jadi sudah akan terkebiri di level 1.

Bagaimana membedakan kecerdasan dan perilaku buruk anak ? satu sisi kita melihat mungkin tindakan itu adalah sikap belajarnya, dan ingin mengembangkannya tapi kalau itu tindakan kurang bagus dan ingin mendidiknya salah salah menjadi menghambat perkembangan titik titik kecerdasannya. Nah, Ayah Edy mengingatkan tahapan proses belajar.
Pertama kali, itu belajar.
Kedua kalinya, menguatkan.
Ketiga kalinya, permanen.
Dan ke empat kalinya, perilaku buruk.

Jadi, usahakan tidak sampai ke empat kalinya bahkan lebih yang akhirnya membuatnya berprilaku buruk. Sedang untuk tahapan usia mendidik dan membina, Rasulullah Saw mencontohkan, ketika di bawah 5 tahun, kita cukup memberikan arahan tapi jika si anak belum mau menuruti, tidak apa apa. Tapi kalau sudah di atas 5 tahun, jika anak belum juga mau menuruti arahan / didikan kita, boleh dengan penekanan. Misalnya, makan dengan duduk, sebelum 5 tahun, kita cukup memberikan arahan, makan itu bagusnya duduk dan tidak banyak bicara ketika mulut penuh, tapi kalau sudah diatas 5 tahun, kita boleh untuk menangkap dan "mendudukkan" dia di tempatnya dan pakai macam2 aturan main.

Bagi yang ingin menyimak Ayah Edy, praktisi multiple intelligence & holistic learning, penggagas & narasumber program pendidikan keluarga "indonesian strong from home" ( membangun indonesia yang kuat dari keluarga ), bisa menyaksikan LIVE setiap sabtu pukul 10.00 - 12.00 atau ahad pukul 19.00 - 20.00 WIB nation wide broadcast by smart FM network 95,9, jakarta indovision channel 507. Bisa jua menghubungi Ayah Edy di Parenting Center Indonesia : 0812-1818-4712 / 021-929-60078. Email : ayahedymanagement@yahoo.co
m, ayahedy@yahoo.com, www.ayahkita.blogspot.com

Ayah Edy : "siapa di sini yang masih punya bayi ?"
beberapa peserta angkat tangan..
Ayah Edy : "Alhamdulillah... berarti masih banyak yang bisa kita selamatkan.. :D "







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search This Blog