Narbal

Jumat, 23 Desember 2011

Cinta Kadaluarsa Part 2

Ketika hati bergetar memikirkannya,ketika rindu menggelayut dikalbu,perasaan sesak yang menyiksa. Entah pikiran apa yang bertandang saat waktu terus berlalu. Mengapa justru perasaan yang aneh timbul ketika aku memikirkanmu, dan bukan ketika aku didekatnya. Salah kah langkah ku? Mengapa tak pernah kusadari,sebenarnya……

Sudah 2bulan aku menikah dengan Andika, selama itu pula begitu sulitnya aku menghubungi Nick. Beberapa kali menghubungi kerumah nya di Malaysia hanya mama yang memberi kabar padaku.

“Nick baik, hanya sedang sibuk,”, ujar mama.

“Ooh ya ma, Feni cuma mau berterima kasih sama hadiahnya,” aku menjawab sambil tertunduk lesu.

Bulan madu ku dan Andika memang menyenangkan. Penuh romantis dan kejutan manis dari Andika. Tapi entah mengapa pikiran ku justru melayang ke Malaysia,Nick. Tak pernah aku merasa kerinduan seperti ini. Apa mungkin dari dulu aku terbiasa bersama nya. Hmmm baiklah, ini hanya masalah kebiasaan, sebentar lagi juga akan berubah. Semua akan baik baik saja, itu pasti. Aku mencintai Andika, bukan Nick,itulah alasan aku menikahinya. Aku coba menguatkan dan memberi pembenaran pada jalan yang kupilih.

Nick, dimana kau ?? Email ku tak satu pun yang kau jawab. Lalu mengapa perusahaan keluarga mu di alihkan pada Richard?? mengapa tak ada kejelasan tentang berita mu??

……………………………………………………………………………….

“Ma, Feni nelepon lagi ?

“Iya, kenapa kamu gag ngasih tau yang sebenarnya saja Nick ?”

“Hmmm, gag ma”, Nick menggelengkan kepalanya lemah.

“Kalau dia nelpon lagi, beritahu saja kalau Nick pindah ke America, dan mau married disana”, Nick mengedip kan matanya pada wanita paruh baya yang masih cantik itu.

“Tapi, why ? Apa alasan kamu Nick ?

“Sudah lah ma, Nick gag mau bahas,bilang aja gitu, biar dia terbiasa tanpa memikirkan Nick”,Please !

“Ok, baik lah, tapi…

“Ssssst, please mam…”

“Aaah, baiklah”

“I love u Mom”

……………………………………………………………………………………………………….

“Kamu kenapa ??? tanya Andika pada Feni, sambil memeluk wanita yang sudah menjadi istrinya itu.

“Sejak menikah, kamu jadi murung, apa kamu ?Andika terhenti dan bergerak menjauh dari Feni.

“Apa? Aku cuma gag enak badan.” Feni jelas berbohong.

“Aakh, aku tau, kamu merindukan Nick ? Andika seperti menahan kemarahannya.

“Nick, Nick, Nick, selalu saja Nick”

“Hentikan, !! Kenapa kamu jadi pemarah ? Bukan kah dari dulu kamu tau aku bersahabat denga Nick, dan tak ada masalah ? Feni coba membela Nick.

Jauh dihati nya, dia merasa bersalah pada Andika. Maafkan aku, aku tak tau mengapa perasaan ku jadi begini. Mungkin aku terlalu biasa dengan kehadiran Nick dihari hariku.

“Sudah lah An, ku mohon” Feni coba meredakan emosi nya sendiri.

“Please”

“Sudah lah, aku lelah, dari dulu Nick, Nick dan Nick yang jadi bahan pertengkaran kita”

“Seakan dia itu bayang bayang mu, dan aaah sudah lah”

“Persetan dengan sahabat mu, persetan dengan semua yang kau lalui dengannya,mulai hari ini aku tak mau lagi mendengar lagi nama laki laki itu,

Andika berdiri, memandang ke arah Feni dengan amarah. Ada emosi yang tertahan dimatanya. Feni menunduk, mencoba tak menatap kilat mata penuh benci itu.

Daaaar, pintu dihempas Andika dengan sekuat tenaga. Feni duduk dipinggir ranjang nya. Menahan air mata yang tak bisa ia hentikan.

Kenapa begitu bodoh, kenapa selama ini aku justru menganggap Andika lah orang yang ku cintai. Sedangkan aku tak pernah mengerti jalan pikirannya, tak pernah tau pasti apa keinginannya. Aku tak pernah mengenalinya seperti aku memahami Nick. begitu pun sebaliknya, tak ada yang mengerti aku kecuali Nick. Ya, aku tau. Sekarang aku sadar, cinta ku justru bertaut di Nick. Tapi, ini sudah terlambat. Cinta yang terlambat kusadari. Cinta kadaluarsa, kebodohan ku yang nyata. Dasar bodoh.

“Apa ??” Feni sedikit memekik kemudian terduduk dikursi kerjanya. Teriakannya membuat asistennya yang mengantarkan file sedikit terkejut.

“Tapi, kenapa Nick gag memberitahu Feni ma

“Dia sibuk dengan urusan bisnis dan pernikahannya”

“Kata Nick, kamu jangan kuatir, nanti ia akan segera mengabari, begitu bisnis dan bulan madunya selesai”

Sebenarnya apa yang kau sembunyikan Nick ?? Aku merasa ada yang tak beres. Sebuah rahasia yang belum bisa aku pastikan. Aku tak bodoh Nick,bisnis dan pernikahan tak akan bisa diselesaikan dalam waktu yang bersamaan. Aku juga pebisnis,aku pun merasa kan pernikahan. Aaah Nick, sejak kapan kau berbohong padaku ?? Apa yang terjadi?

…………………………………………………………………………….

“Ada apa Nick ?? mama berdiri disamping Nick sambil menatap nya dalam dalam.

“Jujur lah , setidak nya pada dirimu sendiri, apa yang membuat mu tak berani mengatakan pada Feni?

“Bukan kah kalian bersahabat dari dulu, dari kalian belum jadi apa apa?

“Ma, masalahnya gag segampang itu, mama tau kan ? Nick melihat kedalam mata Nyonya Broto, wanita yang selalu menjadi tempatnya diskusi.

Nyonya Broto memang ibu yang sangat mengerti bagaimana bersikap pada putra semata wayangnya. Meski sering kali meminta Nick untuk menikah, tapi sebenarnya itu hanya lah ungkapana keinginan seorang ibu yang mulai beranjak senja. Tuan Broto tak banyak kata, apa pun yang diinginkan Nick, akan dilakukannya selama putra nya bahagia. Termasuk keinginan Nick memulai karier nya dari bawah baru kemudian diangkat direktur berkat kerja keras nya, bukan karena silsilah. Nick ingin hebat seperti papa nya.

“Apa pun keputusan mu, ya sudah lah, mama mengikuti saja”

“Thanks mam, Nick tau keputusan Nick.

………………………………………………………………………………………

Rumah tangga ku dan Andika justru jauh dari kata bahagia. Aku coba lupakan sosok nyeleneh dan ngeyel itu. Sosok cerewet yang selalu mengunyah permen karet sehabis makan itu. Dasar bodoh, kamu kenapa jadi gini sih ? Aku akan menyusul mu, ke Malaysia atau ke Amerika sekali pun. Ke Antartika pun aku akan cari. Aku tak bahagia Nick. Sekarang Andika justru tempramental. Beberapa kali ku pergoki dia bersama sekretaris nya diruang kerja. Ok, baik, sekretaris memang sering berada diruangan sang bos, tapi harus kah dengan rambut dan pakaian awut awutan? Atau untuk waktu yang lama ? Come on , aku bukan cewek bodoh.Tapi, buat apa ? Bukankah itu sama saja menghacurkan kebahagiaan yang akan kau bangun ? Kau pasti sudah melupakan ku, buktinya kau sekarang menikah dan aku tak tau siapa wanita itu.

Hampir setahun kau menghilang Nick. Mama pun tak bisa lagi ku hubungi. Sepertinya kalian menjauhi ku. Apa yang kalian sembunyikan ? Mengapa justru saat aku menikah kalian menghilang? Aku tak punya lagi keluarga untuk mencurahkan perasaan dan keluh kesah ku. Oh Nick andai kau disini. Pasti saat ini aku tak akan murung, aku pasti akan tertawa dengan lelucon mu yang super garing atau dengan melihat kau justru berpura pura bego tak mengerti maksud ku. Atau ketika permen karet mu kau mainkan dengan cara menjijikkan. Nick, Nick Nick.

Feni tertidur diranjang kamar nya. Kamar bercat peach dengan tirai senada yang mengitari nya. Lampu tidur angsa dan foto pernikahannya. Di remang kamar, disunyi malam, dikesendirian nya dalam rumah yang diberi orang tua Andika sebagai hadiah pernikahan mereka. Rumah yang kini berubah menjadi neraka. Tak ada hari dimana mereka tak beradu urat nadi. Lebih baik begini, bertemu saat matahari tinggi, sekedar basa basi pagi, lalu larut dalam kesibukan masing masing.

“Aku mau cerai,” ucap Feni ketika pagi itu mereka sedang sarapan bersama.

Bik Tika yang meletakkan susu dan kopi semerta kaget mendengar ucapan Nyonya nya. Kemudian wanita tua itu menuju dapur kembali.

“Ooh baik lah, aku sudah tau, kapan kau mau? Pagi ini ku telpon pengacara ku. Tapi ingat kau harus angkat kaki dari sini, tak ada harta gono gini” Andika menjawab ketus sambil melemparkan sorot mata penuh benci pada Feni.

“An, sebenar nya apa salah ku ? Mengapa aku merasa kau menjauhi ku? Apa kurang ku sebagai istri mu ? Sampai kau main gila dengan Mala, sekretaris murahan mu ” Feni membelalak dan menghempas sendok yang ada dihadapannya.

Andika berdiri, berjalan menghampiri Feni lalu menarik nya kekamar.

“Kau ingin tau kesalahan mu ? Baik aku beri tahu.”Andika menarik tangan Feni dengan paksa.

“Lihat, lihat buku ini,aku menemukannya setelah kita bertengkar sehabis bulan madu. Diary mu yang kau tanyakan pada Bik Tika waktu malam itu. Aku yang menemukanya, tepat disebelah mu,saat kau tidur.

“Kau masih bertanya apa salah mu ?? Bisa kah aku membenarkan perasaan istri yang menilai dia salah ambil keputusan dengan ku ??

“Cuiih”, Andika meludah dan emosi seolah membuncah dikepalanya.

“Aku, aku hanya,”

Plak, sebuah tamparan mendarat di pipi mulus Feni. Dilanjut kan dengan hantama bertubi tubi dikepalanya.

“Dasar wanita serakah, apa harta dan ketampanan ku kurang hingga kau masih mengharap kan Nick mu itu ?

“Tapi, aku dan Nick”

“Sudah lah, aku muak dengan label sahabat yang kau jadian alasan”

“Mengapa tak menikah saja dengan Nick mu itu ? Mengapa justru dengan ku ?

Feni terdiam tersudut dengan serangan Andika yang bertubi tubi.Ooh, inikah sosok Andika yang sebenarnya? Mengapa perilaku nya sekarang berubah 360derajat? Benar kah cinta dan rasa cemburu mampu membuat sesorang menjadi penganiaya ? Maaf kan Andika, aku memang tak seharus nya begini. Mulai kini aku akan hapus Nick dari hidup ku. Aku yang salah, aku yang berdosa pada mu sebagai istri. Aku akan berusaha mengubah keadaan buruk ini, apa pun yang terjadi.

Tiga hari Andika tak pulang kerumah. Meski ribut dia sempat mengirim pesan singkat melalui BBM pada Feni.

aku harus bertemu klien di Bali, mungkin 3 sampai 5hari,jangan diganggu dulu.

Hmm baik lah, ini lah saat nya aku untuk memberikan kejutan pada Andika. Aku akan meminta maaf padanya. Aku berjanji akan menjadi istri yang mencintai nya utuh, penuh, tanpa Nick tanpa yang lainnya. Setidak nya aku akan mencoba. Aku yakin aku pasti bisa.

Sore itu Feni meluncur menuju hotel tempat Andika menginap. Ia memperoleh informasi dari karyawan kantor Andika yang bisa dipercaya. Pak Mumun, sopir pribadi Andika dikantor, sempat mendengar Andika me reserve sebuah kamar di Bali. Dari Pak Mumun juga lah Feni sering menerima kabar Andika dan Mala sering keluar bersama. Tak hanya urusan kerja, tapi juga ke mall keluar kota bahkan kerumah Mala. Awal nya Feni hanya iseng meminta Pak Mumun untuk melapor, tapi mungkin karena iba dan menganggap ku butuh dikasihani, dengan rajin Pak Mumun memberi informasi yang aku butuhkan.

Meski kau main gila dengan sekretarismu, aku tau kau sebenarnya hanya menjadikannya pelampiasan dan pelarianmu. Kini kita akan mulai lagi dari awal. Kehidupan baru yang pernah sama sama kita damba dulu. Aku yakin cinta itu akan hadir dihatiku.

Rasa yang akan berkelebat dan membuat aku selalu memikirkanmu. Rasa sesak ketika menunggu kabar darimu, rasa yang dalam ketika aku menatap matamu. Rasa yang pernah aku rasakan pada seseorang, akan kubuat rasa itu pindah ke alamat hati mu. Aku berjanji, demi pernikahan yang sudah kita bangun, meski porak poranda, aku tau Tuhan akan memberi jalan pada makhluk Nya yang bersedia memperbaiki keadaan. Rasa yang dulu terlambat kusadari, rasa yang dari dulu sebenarnya ada tapi aku tiadakan untuknya, kini aku akan lahirkan rasa itu untukmu, suamiku.

Di hotel itu Feni disambut dengan ramah dan senyuman khas pulau Dewata. Dengan sedikit rayuan dan menunjukkan surat nikah yang dimilikinya, Feni berhasil membujuk Reception untuk membiarkannya berada dikamar tempat Andika menginap. Dia beralasan ingin memberi kejutan dan Reception itu setuju. Dengan kunci yang ia miliki Feni diantar ke kamar. Andika yang entah dimana sekarang pasti senang aku disini. Surprise ini akan menjadi titik awal hubungan kami.

Dikamar mewah itu, sweet president, kamar dengan ranjang besar, dan pemandangan Pantai yang eksotik membuat hati Feni dag dig dug. Dikepalanya sudah terancang skenario untuk Andika.

Lampu yang dimatikan, aroma terapi yang sudah dinyalakan, pendingin ruangan yang disetel demikian nya agar tercipta nuansa sejuk yang mendamaikan,juga dandanan special untuk Andika. Dengan senyum yang rupawan Feni tak sabar menunggu Andika pulang,padahal waktu sudah menunjukkan pukul 10malam lewat. Hingga tanpa sadar Feni pun tertidur dikamar itu. Sendiri, tanpa Andika.

Paginya terdengar suara pintu dibuka. Dengan langkah yang masih tergopoh gopoh Feni bangkit. Di longohkan kepalanya dibalik tembok yang membatasi tempat tidur.

“Aku mencintaimu Mala, kau memang wanita yang aku impikan” Andika memeluk tubuh wanita muda itu. Wanita cantik putih dan memiliki paras imut itu.

“Feni sudah minta cerai, pengacara ku akan mengurus nya, kau bisa jadi istri ku” Andika menghujani Mala dengan ciuman bertubi tubi. Pipi kening dagu lalu mereka berciumaan lama dan begitu mesra. Hingga tubuh mereka berdua terhempas ke sofa yang berada didekat mereka. Mereka tak sadar ada sepasang mata yang terluka melihat kejadian itu. Hati yang mencoba dibuka untuk menumbuhkan benih benih cinta. Hati yang terlalu takut untuk kehilangan kedua kali nya. Hati yang porak poranda ketika tau lagi lagi langkahnya benar benar salah.

to be continued….

1322165154753388184

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search This Blog